Tools

Jumat, 18 November 2011

Kumpulan Cerita Lucu Part 2

Seandainya Dapat Uang Banyak
Alkisah di sebuah rumah tangga tinggallah sepasang suami isteri. Satu ketika sang suami bertanya kepada isterinya,

Suami : "Ma... seandainya nanti Papa dapat uang yang banyak, Mama mau beli apa?"
Isteri: "Kalau saya mau beli perhiasan, Pa."
Suami : "Itu pemborosan dan terlalu berlebihan, Ma!"
Isteri: "Pokoknya Mama mau beli perhiasan....!"
Suami : "Tidak.... kalau Papa mau beli sepeda motor saja!"
Isteri: "Pokoknya perhiasan, Pa!"

Mereka pun bertengkar sampai akhirnya mereka mau

bercerai.... Setelah itu datanglah sang mertua dan menanyakan mengapa mereka sampai bertengkar.

Mertua: "Mengapa kalian bertengkar?????"
Isteri: "Saya mau beli perhiasan, tapi Papa tidak mau."
Suami : "Saya mau beli motor tapi Mama tidak setuju."
Mertua: "Memangnya uang itu darimana????"
Suami : "Ya..... Seandainya nanti kami punya uang sih, Pa!"
Mertua: "??@#$!!!$?"



Benda yang Tidak Meleleh di Tangan
Di negeri antah berantah ada seorang putri cantik yang selalu menemui kesulitan untuk mencari pasangan. Bukan karena kekurangan kecantikan Sang putri tidak mendapatkan pasangan. Namun entah mengapa jika Ia berhadapan dengan laki-laki, benda apapun yang di sentuhnya akan meleleh.

Untuk mencarikan pasangannya, Sang Raja pun mengadakan sayembara barang siapa lelaki yang mendekati Sang putri dan berhasil memberikan benda yang tidak meleleh di tangan putri tersebut akan diangkat sebagai menantu Sang Raja.

Pemuda pertama mendekati Sang putri dan membawakannya seuntai kalung berlian. Namun, seketika berlian tersebut di sentuh oleh Sang putri, berlian tersebut pun meleleh.

Pemuda kedua membawa seperangkat perhiasan dari platina yang mempunyai tingkat panas sangat tinggi agar tidak cepat meleleh. Namun, sebagaimana yang pertama, pemuda ini pun gagal.

Dari banyak pemuda semuanya berguguran, tiba sekarang giliran pemuda kampung yang nekat ingin mengadu keuntungan.

Di suruhnya sang putri mengambil benda yang ada di kantungnya dan memegangnya beberapa lama. Dua puluh menit berlalu dan benda tersebut tidak meleleh di tangan Sang putri. Akhirnya Sang putri pun dinikahkan dengan pemuda tersebut.

Benda tersebut adalah sebungkus coklat MnM's lengkap dengan tulisan...

"Karena MnM's meleleh di mulut Anda... bukan di tangan Anda."



Gagap Jadi Seksi Perlengkapan
Pada suatu musim liburan ada sekelompok mahasiswa yang akan pergi camping dikaki gunung. Dan kebetulan sekali penanggung jawab seksi perlengkapan agak-agak gagap dalam berbicara. Simak berikut ini dialog antar mereka:

Sebelum berangkat semua seksi diperiksa oleh pak Ketua rombongan,

"Seksi kesehatan siap?"
"Siap pak semua sudah tersedia dan cukup untuk keperluan selama camping!", jawab Sie Kesehatan.
"Seksi transportasi?", tanya pak Ketua.
"Ok boss, malahan kelebihan mobil nih!!", sahut sie transportasi.

Sampai pada akhirnya pada Seksi Perlengkapan : "Kamu gimana perlengkapan dan tenda?"

"Ss..ss.....sss..s.." sahut si gagap terbata-bata.

dan belum selesai ini dipotong oleh pak Ketua yang memang nggak sabaran : "Ya udah kalo siap, kalo gitu kita berangkat... cabut!!"

Berangkatlah rombongan ini ke tempat camping. Sesampainya di lokasi:
"Ayo bongkar muatan dan siapkan kayu api unggun, makanan, dan dirikan tenda!"

Di saat semua seksi sibuk mengerjakan tugas masing-masing, pak Ketua mendapati si gagap masih tenang-tenang aja duduk ngliatin temennya pada sibuk.

"Heh... mana tendanya? pasang dong!!"

"Kkk...ke..ketinggalan b..bbboss!!"

"Wah gimana sih kamu nih... jadi berabe kan nggak ada tenda, ya udah balik lagi ke Jakarta aja deh?!!"

"Ttt...tt...ta " belum lagi si gagap nerusin, udah dipotong lagi sama pak Ketua:

"Udah deh keburu malem nih, cabuutt!!"

Sesampainya di Jakarta : "Mana tendanya buruan masukin ke mobil terus cabut balik ke gunung!!"
"Tt..ttapi gg..gg..."
"Apa lagi!!"
"Tt...tapi ....g..g.gue bb..bbecanda kok..."



Menyukai angka 12
igit seorang cowok yang ganteng, putih, cakep, bertubuh kekar, atletis, pinter, berbibir mekar. Ia penganut aliran kepercayaan 12. Baginya tak ada sesuatu yang istimewa kalau tak di kaitkan angka tersebut. Maka menjelang 12 Desember, ia mencoba mencari pacar.

Persyaratannya adalah : "Calon pendampingnya itu mesti berhubungan dengan angka 12. Misalnya : jumlah huruf dalam nama si cewek harus 12 huruf, jumlah calon ditetapkan pun mesti 12 orang, rata-rata rambutnya 12 centimeter di bawah pundak, nomer rumahnya harus bernomor 12, tanggal lahirnya juga tanggal 12, dan sebagainya yang pokoknya semua harus ada hubungannya dengan angka 12."

Dari keempat belas cewek tersebut terpilihlah Munah. Sigit memang belum pernah ketemu Munah, tapi ia merasa cocok dengan cewek itu, karena di surat lamarannya Munah mengaku bernama Munah Romunah (12 huruf), hobinya surat menyurat, setiap surat di tulis 12 baris kalimat, tiap kalimat 12 kata. Munah mengaku berkaca mata minus 12, memakai bra nomer 12, celana dalam nomer 12, Munah mengaku anak ke 12 dari 12 bersaudara, lahir tanggal 12 bulan ke 12.

Suatu hari, Sigit dan Munah berjanji untuk bertemu. Hari itu pas tanggal 12, untuk pertama kalinya mereka bertemu.

"Assalammualaikum..." Sapa suara di luar rumah. Lembut tapi sensual.

Sigit buru-buru membuka pintu. Dia celingukan kebingungan.

"Assalammualaikum..." suara itu terdengar lagi. Sigit makin celingukan. Mencari ke mana-mana.

"Hei, aku di sini!"

Sigit menoleh : "Busyet!"

Ternyata Munah diantar oleh 12 orang pacarnya.



Ajakan untuk ikut Korupsi
Suatu hari, Joni bertamu ke rumah Rahmat sahabatnya sejak dari SMA. Perawakan Rahmat masih cungkring kurus kering seperti dulu waktu SMA. Sedangkan Joni sendiri sudah menjadi gemuk dalam urusan perut, pertanda bahwa sudah sukses dalam pekerjaannya.

Joni : "Gimana kabarmu, Mat?"

Rahmat : "Ya tetep begini-begini aja. Seperti yang kamu lihat ini..."

Joni : "Lha gimana sih? Harusnya itu kalau kerja yang serius!! supaya bisa dapet uang banyak!!"

Rahmat : "Sebenernya kalau masalah kerja, aku udah serius, tapi apa daya, aku masih tetapp kekurangan. Istriku juga masih sering ngomel..."

Joni : "Jaman sekarang itu kalau kerja jujur itu gak bakal dapt apa-apa!! Gak bakal bisa nyukupin kebutuhan sehari harimu!"

Rahmat : "Maksudnya?"

Joni : "Begini, aku beri tahu rahasianya ya? Contonya aku, kerjaanku cuman kecil-kecilan di kantor, tapi gimana caranya supaya aku bisa dapat uang tambahan buat ngecukupin kebutuhan sehari hari. Maka dari itu, hidupku skeluarga bisa kecukupan. Gak kayak kamu."

Rahmat : "Emang caranya gimana, Jon?! Aku ajarin donk supaya bisa makmur kaya kamu sekarang. Kalau aku cuma berharap dari bosku sekarang juga gak mungkin cukup!!"

Joni : "Caranya gampang banget, Mat. KORUPSI. Coba dulu, kecil-kecilan saja. Kecil-kecilan supaya tidak ketahuan."

Rahmat : "KORUPSI??!!! Gila kamu??!!"

Joni : "Iya! kaya yang di TV itu lho. Orang-orang kelas atas kan korupsinya gede-gede tuh. Nah, kita-kita yang kecilan saja. Kalau aku biarpun kecil, tapi bisa nyukupin kebutuhan sekeluarga... Ayo, kamu mesti bisa kok. Inget lagi kebutuhanmu yang jauh dari kata 'terpenuhi'..."

Rahmat : "Bentar dulu, Jon. Sebenarnya aku setuju dengan usulmu yang satu ini. Tapi masalahnya, aku gak bakal bisa deh kalo mau korupsi di tempat kerjaan..."

Joni : "Koq bisa?! ada apa gerangan??! Emang pengawasan di kantormu ketat?? Udah ada yang ketahuan korupsi?? ato diawasin sama KPK??"

Rahmat : "Bukan masalah itu..."

Joni : "Terus?? Masalah apa lagi yang kamu pusingin??"

Rahmat : "Aku ini kerjaanya ikut orang, jasa sedot tinja. Nah kalo begitu, apaan yang mau dikorupsi??!! Tiap hari ane ngubek-ubek tinja orang."

Joni : "???" 




0 komentar:

Posting Komentar